Antisipasi Dampak Negatif Sains Dan Iptek, Pascasarjana UMP Gelar Kuliah Umum

Program Pascasarjana Pendidikan IPS Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar Kuliah Umum dan Workshop dengan tema “Upaya Pendidikan IPS untuk Mengantisipasi Dampak Negatif Perkembangan Sains dan Iptek” di Aula A.K Anshori UMP, Kamis (21/03).

Acara Kuliah Umum dan Workshop tersebut hadir dua narasumber yakni Guru Besar Pendidikan IPS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. Nana Supriatna, Med. dan Direktur Pembelajaran Kemenristekdikti Dr. Paristiyani Nurwandani, MP.

Wakil Rektor Bidang Akademik UMP Dr. Anjar Nugroho, M.Si memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut, berharap kegiatan dapat mencerahkan seluruh peserta yang hadir.

“Alhamdulillah Program Pasca Sarjana UMP sudah memiliki 6 prodi antara lain Pendidikan IPS, Pendidikan Dasar, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Ingris, Farmasi, Manajemen dan sedang menunggu  SK Pascasarjana yakni prodi PAI. Sedang kami siapkan juga bapak ibu pascasarjana Keperawatan dan program doktoral, kebetulan kami sudah memiliki 4 profesor yang sebagaian besar profesor dalam bidang pendidikan, sesuai dengan aturan yang berkalu untuk mendirikan program s3 minimal ada 5 profesor, 3 berasal dari kampus sendiri dan 2 profesor dari luar. Sehingga dirasa sudah cukup untuk membangun program doktoral pendidikan di UMP,” urainya.

Sementara itu Direktur Pembelajaran Kemenristekdikti Dr. Paristiyani Nurwandani, MP. menyampaikan acara tidak hanya untuk memenuhi syarat seminar atau kuliah umum saja, melainkan lebih untuk pemahaman tentang tantangan industri 4.0 untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

Menurutnya, ciri dari era industri 4.0 adalah efektif, efisien dan produktif, sehingga sekarang pembelajaran tidak memerlukan kertas banyak bahkan sudah mulai pembelajaran online.

“Tuntutan zaman membuat saya masih menjadi dekan, sekaligus Direktur dan biasa membuat sambutan untuk pak menteri pendidikan. Keahlian saya di bioteknologi tidak digunakan namun keahlian komunikasi saya, kecakapan sosial saya yang diperlukan dalam posisi saya saat ini. Oleh karena itu, saudara-saudara sekalian yang bersasal dari Ilmu Pengetahuan Sosial harus menjadi orang-orang yang paling sukses karena kemampuan komunikasi, kecapakan sosial dan kemampuan membaca situasi dan tanggap terhadap isu-isu yang berkembang disekitar itu menjadi hal-hal penting untuk menghadapi era industri 4.0,” ungkapnya.

Guru Besar Pendidikan IPS UPI Prof.  Dr. Nana Supriatna, Med. menambahkan dengan berkembangnya teknologi yang begitu maju memberikan efek positif segala pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Namun dengan teknologi juga seseorang menjadi anti sosial, tidak peduli dengan apa yang terjadi disekitarnya karena sibuk dengan kehidupannya sendiri yang ada di smartphone.

“Itulah salah satu tantangan terbesar mahasiswa atau dosen IPS agar kemajuan teknologi tidak membuat manusia anti sosial,” pungkasnya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *